Sistem
Informasi Akuntansi. Sistem informasi pada dasarnya adalah sekelompok
unsur, yang, saling terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memproses
data transaksi yang di butuhkan yang berfungsi bersama untuk mencapai suatu
tujuan. Demikian pula dengan SIA, merupakan gabungan dari tiga unsur kata yaitu
sistem, informasi dan akuntansi, masing-masing kata yang tergabung dalam
pengertian system, informasi, akuntansi tersebut memiliki maknanya sendiri,
sebagaimana yang akan duniabaca.com uraikan sebagai berikut ini :
a.Sistem
Menurut Baridwan sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Sedangkan menurut Mulyadi sistem merupakan suatu organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan menurut Widjajanto sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahap yaitu input, proses dan output. Sedangkan menurut Hall sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Menurut Baridwan sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan. Sedangkan menurut Mulyadi sistem merupakan suatu organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Sedangkan menurut Widjajanto sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahap yaitu input, proses dan output. Sedangkan menurut Hall sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama.
Dari beberapa
pendapat tersebut diatas, maka dapat diikhtisarkan bahwa pada dasarnya sistem
terdiri dari tiga unsur, yaitu : masukan ( input), proses (procces) merupakan
suatu aktivitas yang dapat mentransformasikan input menjadi output. Sedangkan
output berarti yang menjadi tujuan, sasaran, atau target pengorganisasian suatu
sistem.
b.Informasi
Informasi merupakan komoditas yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya informasi akan membantu dalam operasi dan pengambilan keputusan sehari-hari. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang istilah data dan informasi dalam hubungannya dengan proses penyediaan informasi, berikut ini diberikan pengertian untuk masing-masing istilah tersebut. Data dapat diartikan sebagai fakta atau jumlah yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi. Biasanya data ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajemen. Menurut Bodnar dan Hopwood informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Informasi merupakan komoditas yang sangat penting bagi perusahaan, karena dengan adanya informasi akan membantu dalam operasi dan pengambilan keputusan sehari-hari. Untuk memberikan gambaran yang jelas tentang istilah data dan informasi dalam hubungannya dengan proses penyediaan informasi, berikut ini diberikan pengertian untuk masing-masing istilah tersebut. Data dapat diartikan sebagai fakta atau jumlah yang merupakan masukan (input) bagi suatu sistem informasi. Biasanya data ini dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan oleh manajemen. Menurut Bodnar dan Hopwood informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan dasar untuk pengambilan keputusan yang tepat.
Dengan adanya
sistem yang baik diharapkan dapat menghasilkan suatu informasi yang berkualitas
tinggi. Informasi yang baik tersebut mempunyai kriteria sebagai berikut,
relevan, akurat, tepat waktu, ringkas, jelas, dapat diukur, dan konsisten.
Untuk lebih jelasnya masing-masing kriteria akan dijelaskan sebagai berikut :
1. Relevan
Informasi yang relevan berkaitan dengan sejauh mana informasi tersebut dapat membuat perbedaan untuk Alternatif pengambilan keputusan.
2. Akurat
Keakuratan informasi berkaitan dengan ketepatan dan keandalan informasi tersebut sehingga informasi yang akurat, berarti bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pemakai informasi.
3. Tepat waktu
Ketepatan waktu sebuah informasi sangat penting, karna informasi tersebut harus tersedia pada saat dibutuhkan karma berhubungan dengan pengambilan keputusan atau kebijakan.
4. Ringkas
Keringkasan sebuah informasi berarti informasi tersebut sudah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlalu detail sehingga tidak membingungkan para pemakai informasi.
1. Relevan
Informasi yang relevan berkaitan dengan sejauh mana informasi tersebut dapat membuat perbedaan untuk Alternatif pengambilan keputusan.
2. Akurat
Keakuratan informasi berkaitan dengan ketepatan dan keandalan informasi tersebut sehingga informasi yang akurat, berarti bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pemakai informasi.
3. Tepat waktu
Ketepatan waktu sebuah informasi sangat penting, karna informasi tersebut harus tersedia pada saat dibutuhkan karma berhubungan dengan pengambilan keputusan atau kebijakan.
4. Ringkas
Keringkasan sebuah informasi berarti informasi tersebut sudah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlalu detail sehingga tidak membingungkan para pemakai informasi.
5. Jelas
Informasi yang jelas menunjukan tingkat kemampuan informasi tersebut sudah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlau detail.
6. Dapat di ukur
Berhubungan dengan konsep pengukuran informasi, Informasi yang dapat diukur akan menambah nilai informasi tersebut.
7. Konsisten
Sebuah informasi berhubungan dengan kemampuan untuk dapat di bandingkan dengan informasi sejenis dari fungsi yang berbeda atau informasi yang sejenis dengan waktu yang berbeda.
Informasi yang jelas menunjukan tingkat kemampuan informasi tersebut sudah digolongkan dan disajikan dalam format yang tidak terlau detail.
6. Dapat di ukur
Berhubungan dengan konsep pengukuran informasi, Informasi yang dapat diukur akan menambah nilai informasi tersebut.
7. Konsisten
Sebuah informasi berhubungan dengan kemampuan untuk dapat di bandingkan dengan informasi sejenis dari fungsi yang berbeda atau informasi yang sejenis dengan waktu yang berbeda.
Jadi sesuai dengan pengertian diatas
bahwa informasi merupakan keluaran (output) dari suatu proses pengolahan data.
Informasi ini biasanya telah tersusun dengan baik dan mempunyai arti bagi
penerimanya, sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan
oleh manajemen.
c. Akuntansi
Proses akutansi dimaksudkan untuk menghasilkan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Perusahaan harus mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan, kemudian perusahaan harus mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem akuntansinya guna pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Akhirnya sistem akutansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai kebutuhan informasi mereka.
Proses akutansi dimaksudkan untuk menghasilkan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan. Perusahaan harus mengidentifikasikan pihak-pihak yang berkepentingan, kemudian perusahaan harus mengetahui kebutuhan informasi mereka dan rancangan sistem akuntansinya guna pemenuhan kebutuhan informasi tersebut. Akhirnya sistem akutansi mencatat data ekonomi mengenai kegiatan perusahaan dan hal-hal yang terjadi pada perusahaan, yang hasilnya dilaporkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan sesuai kebutuhan informasi mereka.
Akuntansi
pada hakikatnya merupakan suatu proses yang dapat menghasilkan informasi yang
digunakan manajer untuk menjalankan operasi perusahaan. Melalui akuntansi
pulalah informasi perusahaan dapat dikomunikasikan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. Misalnya laporan akutansi yang mengiktisarkan profitabilitas
produk baru sehingga dapat membantu manajemen untuk memutuskan apakah akan
melanjutkan penawaran produk tersebut ke pasar. Demikian pula, para analisis
keuangan menggunakan laporan akuntansi untuk memutuskan apakah akan
merekomendasikan penawaran investasi perusahaan tersebut. Begitu juga bank
menggunakan laporan akuntansi dalam memutuskan jumlah kredit yang akan
dicairkan kepada perusahaan. Bagi pemasok laporan akuntansi digunakan untuk
memutuskan apakah akan memenuhi kebutuhan bahan baku atau barang jadi kepada
perusahaan.
Menurut
Soemarso menyatakan akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan
melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan
yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut. Sedangkan
menurut Warren dkk menjelaskan bahwa, secara umum akuntansi adalah sebagai
sistem informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai ekonomi dan kondisi perusahaan. Hal yang sama
disampaikan Honggren dkk yang menyatakan bahwa akuntansi adalah suatu sistem
yang mengukur aktivitas-aktivitas bisnis, memproses informasi tersebut kedalam
bentuk laporan, dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan
Jadi,
akuntansi itu merupakan suatu proses yang dimulai dari transaksi, pencatatan,
pengikhtisaran, dan laporan akuntansi. Dengan demikian informasi yang
dihasilkan berguna dalam penilaian dan pengambilan keputusan mengenai
perusahaan yang bersangkutan.
Berdasarkan
uraian sistem, informasi, dan akuntansi diatas maka dapat diketahui lebih jelas
tentang SIA. Bodnar dan Hopwood mengemukakan bahwa sistem informasi akuntansi
adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk
mengubah data menjadi informasi, informasi ini dikomunikasikan kepada bagian
beragam pengambil keputusan. Sedangkan Baridwan menyatakan bahwa sistem
informasi akuntansi adalah suatu koponen yang mengumpulkan, menggolongkan,
mengolah, menganalisa dan mengkombinasikan informasi keuangan yang relevan
untuk pengambilan keputusan pihak-pihak luar (seperti inspektorat pajak,
investor, dan kreditor) pihak-pihak dalam (terutama manajemen).
Dari
beberapa definisi yang diberikan diatas dapat di jelaskan bahwa Sistem
Informasi Akuntasi mengolah data. Data yang diolah sistem informasi
akuntansi adalah data yang bersifat keuangan. Sistem informasi akuntansi hanya
terbatas pada pengolahan data yang bersifat keungan saja, sehingga informasi
yang dihasilkan oleh sistem informasi akuntansi perusahaan hanya informasi
keuangan saja.