Sabtu, 19 November 2011

Aktivitas dari Proses



Siklus produksi:

Aktivitas produksi pada umumnya adalah aktivitas mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Hal ini hanya terjadi pada perusahaan manufaktur (industri). Siklus produksi memiliki rangkaian aktivitas yang di selenggarakan secara bertahap.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi

• Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :

• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya

• Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :

• Perancangan Produk
• Perencanaan dan Penjadwalan
• Operasi Produksi
• Akuntansi Biaya

Perancangan Produk (Aktivitas 1)

• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.

Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)

• Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.



Operasi Produksi (Aktivitas 3)

• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :

1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi

Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)

• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?

1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi  produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Apakah ancaman-ancamannya ?

– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data
– Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
• Apakah prosedur pengendalian itu ?
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva moda

- Siklus HRD atau manajemen SDM:

• Apakah aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam siklus manajement sdm ?

1. Perbarui File Induk Penggajian
2. Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
3. Validasi Data Waktu dan Kehadiran
4. Mempersiapkan Penggajian
5. Membayar Gaji
6. Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
7. Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potonagn Lain-Lain

Perbarui File Induk Penggajian (Aktivitas 1)

• Aktivitas pertama dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian melibatkan pembaruan file induk penggajian untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian seperti: mempekerjakan orang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan dalam pengurangan diskresi.
• Merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa semua perubahan penggajian dimaksudkan tepat pada waktunya dan secara tepat ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya.

Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak (Aktivitas 2)

• Aktivitas kedua dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian adalah memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya.
• Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak dan pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.

Validasi Data Waktu dan Kehadiran (Aktivitas 3)

• Aktivitas ketiga dalam siklus penggajian adalah memvalidasi data waktu dan kehadiran pegawai.
• Informasi ini datang dalam berbagai bentuk, bergantung pada status pembayaran pegawai.

Mempersiapkan Penggajian (Aktivitas 4)

• Aktivitas keempat dalam siklus penggajian adalah mempersiapkan penggajian.
• Data mengenai jam kerja diberikan dari departemen tempat pegawai bekerja..
• Informasi tingkat gaji didapat dari file induk penggajian.
• Orang yang bertanggunjawab membuat cek pembayaran tidak dapat membuat rekord baru ke file ini.

Membayar Gaji (Aktivitas 5)

• Aktivitas kelima adalah pembayaran yang sesungguhnya atas cek gaji ke pegawai.
• Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.

Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan (Aktivitas 6)

• Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi pegawai secara langsung
• Hukum federal dan negara bagian juga mensyaratkan perusahaan untuk memberikan kontribusi dalam persentase tertentu ke setiap gaji kotor pegawai, hhingga ke batas maksimum tahunan, untuk dana asuransi kompensasi pengangguran federal dan negara bagian.
• Perusahaan sering kali memberikan kontribusi atau menanggung keseluruhan pembayaran premi asuransi kesehatan, cacat, dan jiwa untuk para pegawai.

Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potonagn Lain-Lain (Aktivitas 7)

• Aktivitas terakhir dalam proses penggajian membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai.
• Organisasi harus secara periodik membuat cek atau menggunakan transfer dana secara elektronis untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi.

- Siklus pendapatan:

Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.

• Apa sajakah dari empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan ?

1 Entri pesanan penjualan
2 Pengiriman
3 Penagihan dan Piutang Usaha
4 Penagihan Kas

Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan:

Entri Pesanan Penjualan

Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
1. Mengambil pesanan dari pelanggan
2. Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
3. Memeriksa ketersediaan persediaan
Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap:

1. Mengambil dan mengepak pesanan
2. Mengirim pesanan tersebut

Penagihan dan Piutang Usaha
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan, melibatkan:

1. Penagihan ke para pelanggan
2. Memelihara data piutang usaha


Penagihan Kas

Langkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas, melibatkan:
1. Menangani kiriman uang pelanggan
2. Menyimpannya ke bank

- Siklus buku besar dan pelaporan

Siklus buku besar umum dan pelaporan keuangan, menyediakan informasi untuk serangkaian laporan keuangan mengenai suatu lingkungan akunting.
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :

1. Mengumpulkan data transaksi
2. Memproses arus masuk transaksi
3. Menyimpan data transaksi
4. Melakukan pengendalian akunting
5. Menyediakan laporan keuangan
6. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data dan perkiraan transaksi

Sumber Data dan Masukan

Sistem buku umum menerima masukan dari berbagai macam sumber.
Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :

• Tranaksi tidak rutin yang terjadi selama periode akunting.
• Transaksi penyesuaian akhir periode yang : (a) berulang dan (b) tidak berulang.
• Transaksi balikan (Reversing transaction).

Bentuk-Bentuk Masukan

• Sistem Manual . Dokumen sumber primer bagi system buku besar umum adalah lembar jurnal buku besar umum yang secara umum menggantikan lembar jurnal umum. Lembar jurnal biasanya disiapkan untuk setiap transaksi tidak rutin, penyesuaian, dan balikan. Lembar jurnal sering disapkan untuk meringkaskan hasil setumpuk transaksi rutin yang telah dimasukkan ke jurnal-jurnal khusus secara manual.

• Sistem Berdasarkan Komputer . Bentuknya berbeda dengan bentuk yang digunakan pada sistem manual.

Arus dan Pemrosesan Data

Dalam sistem tradisional, data transaksi mengalir ke dalam jurnal (baik jurnal khusus maupun jurnal umum), kemudian dibukukan ke buku besar pembantu, dan akhir dibukukan ke buku pembantu dan akhirnya dibukukan ke buku besar umum.
Dalam sistem berdasarkan komputer, data transaksi dimasukkan ke dari formulir dan untuk sementara disimpan di pita magnetik atau dipiringan magnetik.

Data Base

Data base yang menyangkut sistem buku besar umum dan pelaporan keuangan berisikan berbagai arsip induk, arsip transaksi, dan arsip riwayat. Disamping data keuangan mengenai status berjalan dan peristiwa-peristiwa yang lalu, data base juga memuat data yang dianggarkan yang berkaitan dengan operasi dan status masa depan yang direncanakan. Walaupun kandungan dan juga komposisi persisnya akan berbeda untuk setiap perusahaan arsip-arsip berikut cukup mewakili :

1. Arsip Induk Buku Besar Umum
2. Arsip Riwayat Buku Besar Umum
3. Arsip Induk Pusat Tanggungjawab
4. Arsip Induk Anggaran
5. Arsip Format Lapangan Keuangan
6. Arsip Lembar Jurnal Berjalan
7. Arsip Riwayat Lembar Jurnal.

Pengendalian Akunting

Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan laporan-laporan yang andal bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem ini harus secara independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi komponen, secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang diterimanya dan secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua transaksi.

- SIKLUS PENGELUARAN


Siklus Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total untuk pembelian dan pemeliharaan persediaan, pasokan, dan berbagai jasa yang diperlukan untuk menjalankan organisasi

Pembelian

Fungsi yang terkait dengan proses pembelian :

Gudang/Bagian Lain
Pembelian
Penerimaan
Hutang Dagang
Kasir/Pembayaran

Gudang

Pembelian terjadi karena adanya permintaan barang/bahan dari suatu bagian atau gudang karena persediaan yang ada habis. Bagian manapun dalam suatu organisasi dapat melakukan permintaan pembelian dengan mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian (Purchase Requisition/PR). Jika pesanan sudah datang dan sudah diperiksa oleh bag. Penerimaan, bag, Gudang akan menerima laporan penerimaan untuk disetujui, jika sudah disetujui maka laporan penerimaan barang tersebut akan diberikan ke bag. Pembelian.

Pembelian
Bagian pembelian yang menerima PR kemudian menerbitkan Purchase Order (PO) untuk dikirim ke pemasok terpilih. Selain dikirim ke pemasok, tembusannya dikirim ke bag. Penerimaan dan bag. Hutang Dagang.

Bagian Penerimaan
Bag. Penerimaan bertanggung jawab memeriksa kondisi barang yang diterima dan menyesuaikan antara Bill of Ladding yang terdapat pada barang yang dikirim dengan barang yang dipesan pada PO. Setelah diperiksa dan dibandingkan maka bag. Penerimaan harus membuat Laporan Penerimaan dan diberikan kepada bag. Gudang untuk meminta persetujuannya.

Bagian Hutang Dagang
Bagian Hutang Dagang menerima nota penerimaan, PO, PR, dan Faktur untuk dibandingkan dan kemudian membuat voucher pengeluaran kas yang akan diberikan kepada bagian Kasir. Selain kegiatan diatas dia juga melakukan kegiatan pencatatan kedalam jurnal dan buku besar.

Bagian Kasir
Setelah menerima voucher yang dilampiri oleh 4 dokumen dari bag. Hutang Dagang, Bag. Kasir mengeluarkan cek untuk pembayaran hutang.

Aplikasi Pembelian Dalam Lingkungan PDE

Pengumpulan data
Sama seperti siklus penjualan, semua data yang akan masuk ke dalam sistem harus di ubah menjadi machine readable form. Ada beberapa cara dalam mengumpulkan data, antara lain : semua dokumen PR dikumpulkan dan diberikan kepada seorang pegawai PDE untuk dientry atau tiap bagian mempunyai komputer on-line yang digunakan untuk mengisi PR secara on-line, atau yang lebih canggih, komputer dapat secara langsung membuat PR jika mendeteksi adanya kekurangan persediaan di Gudang.

Untuk bagian penerimaan juga diperlukan perubahan data, caranya adalah menempatkan unit komputer on-line di bag. Penerimaan. Jika barang datang, petugas hanya memasukkan no. PO kemudian mencocokkan dengan barang yang diterima dan membuat beberapa perubahan yang perlu.

Untuk bagian penagihan sama, cara yang paling efektif adalah petugas memasukkan no. PO ke dalam sistem, kemudian sistem akan terhubung ke file PO dan file Penerimaan, sehingga komputer akan dapat menampilkan isi dari suatu faktur. Kemudian petugas membandingkannya dengan faktur yang diterima dan membuat beberapa perubahan faktur yang ditampilkan oleh komputer.

Pemrosesan awal data
Semua data yang ada dimasukkan ke dalam sistem, digabungkan, diurut, dan di edit untuk kemudian di validasi.

Pemrosesan lanjut
Jika semua sudah valid dan beberapa perubahan yang perlu sudah dilaksanakan, maka bag. Pembelian memasukkan kode untuk mensahkan PR dan kemudian mencetak PO. Cara yang sama dilakukan pada bag. Penerimaan. Begitu pula bag. Hutang Dagang, disana faktur di cek setelah itu disahkan dengan memasukkan kode tertentu.

Update data
Dalam pemrosessan batch maupun on-line, tiap-tiap kelompok data transaksi dimasukkan kedalam suatu file transaksi.
Untuk dok. PR, PR yang telah disahkan di update ke file inventory (untuk merubah data pada field “barang sedang dipesan”).
Untuk Laporan Penerimaan di update ke file pemasok (untuk melihat kinerja pemasok), dan file inventori (untuk menambahkan jumlah persediaan).

Judul buku: sistem informasi akutansi
Nama pengarang: sri dewi anggadini
Halaman: 165-205
Judul buku: sistem informasi akutansi
Nama pengarang dasaratha v rama
Halaman:23-26

Rabu, 16 November 2011

Model Bisnis Internet (e-business)


Organisasi menggunakan website untuk penjualan produk dan pelayanan yang secara langsung diperuntukkan bagi konsumen. Website juga dapat digunakan dalam beberapa cara yang berbeda, diantaranya:
• Sebagai jaringan untuk menjual produk atau jasa (As a Channel to Sell a Product or Service)
• Sebagai jaringan suplemental (As a Supplemental Channel)
• Untuk dukungan teknis (For Technical Support)
• Untuk mendukung palayanan yang ada (To Embellish Existing Service)
• Untuk memproses pesanan (To Process Order)
• Untuk menyampaikan dan membawa informasi (To Convey Information)
Menurut Finamore (2000), alasan-alasan utama konsumen untuk membeli online adalah :
(1) Dapat berbelanja kapan saja
(2) Dapat menghemat waktu daripada berbelanja di toko (waiting-delivery time)
(3) Tidak menyukai kekacauan pada hari libur di toko (waiting-delivery time, spatial convenience)
(4) Menerima spesial promosi pada toko online (seluruh output jasa; pembuktian harga-nilai yang ditawarkan dari produk online + bundel output jasa)
(5) Lebih mudah untuk membandingkan belanja antar katalog (waiting-delivey time)
(6) Menikmati belanja online (secara umum; seluruh output jasa)
(7) Harga yang lebih rendah (semua output jasa; pembuktian harga- menawarkan nilai dari produk online + bundel output jasa)
(8). Dapat mengakses produk yang tidak bisa didapatkan di tempat tinggal konsumen (assortment –variety).

Tujuan dan beberapa Pertimbangan dari e-bussines
Internet dibuat untuk memberi peluang dalam memasuki kelas baru model bisnis untuk pengiriman atau pelayanan. Beberapa pertimbangan berikut ini dapat digunakan para pengusaha dalam menentukan apakah bisnisnya akan lebih menguntungkan atau akan lebih memberikan nilai apabila menggunakan model pelayanan internet, yaitu :
Penyedia Akses Internet (Internet Access Provider). Perusahaan seperti American Online dan CampuServe, menyediakan akses untuk World Wide Web (WWW) dan pelayanan e-mail.
Portal. Akses internet original ini menyediakan informasi yang bervariasi dari pelayanan seperti pencarian berita, petunjuk yellow page, e-mail boxes, diskusi dan kelompok baru dalam melakukan mata rantai dengan online shopping.
Penyedia Informasi (Information Content). Penyedia informasi seperti harian New York Times, menggunakan internet untuk mendistribusikan berita.
Jasa Eceran Online (Online Retailer). Secara luas menggunakan jaringan internet dari online retailer yang menjual sesuatu dari buku (amazon.com) untuk pengaplikasian produk (garden.com).
Pembuat Transaksi (Transaction Enablers). Perdagangan saham merupakan bentuk bisnis internet yang murni karena sifat transaksinya yang dilakukan secara elektronik. Bisnis E-Trade berhasil mengurangi biaya transaksi jual beli saham maupun obligasi, dan Merril Lynch dapat memanfaatkan peluang ini dengan membebankan management fee untuk setiap transaksi jual beli saham.
Pencipta Pasar (Market Makers). Cara penjualan lelang melalui online membawa banyak keuntungan, diantaranya mampu menjangkau pasar dunia tanpa perlu tahu letak dan posisinya (tanpa batas waktu dan tempat). [AW]

Jenis-jenis model sistem perdagangan e-bussines
-  Model sistem Fisik
Model yang menggambarkan entity dengan tiga dimensi. Biasanya model ini berukuran lebih kecil dari aslinya. Contohnya seperti boneka, mobil-mobilan, prototype rancangan, dsb.

-  Model sistem Naratif
Model yang menjelaskan entity secara tertulis/ lisan. Model ini digunakan sehari-hari. Contoh  : Penjelasan tertulis komputer, penjelasan lisan melalui sistem komunikasi.

- Model sistem Grafis
Model yang mewakili entitynya dengan abstraksi garis, simbol & bentuk. Seringkali disertai dengan penjelasan naratif.
Contoh : laporan-laporan, alat pemecahan / analisis masalah seperti flowchart, DFD.

4. Model sistem Matematis
Model yang disajikan dalam rumus matematika atau persamaan.
Contoh : BEP = TFC / P – C
BEP : Break Event Point, TFC : Total Fixed Cost, P : Price, C : Cost

Kelebihan :
- Tidak mengenal geografis (siapa saja yg mengerti simbol matematis tentu dapat      mengerti model tersebut)
- Ketepatan hubungan diantara bagian dari suatu obyek dapat dideskripsikan.
Model Sistem Umum

Sistem Fisik
1. Arus Material
2. Arus Personil
3. Arus Mesin
4. Arus Uang

Sistem Konsep
1. Sistem Simpul tertutup.
Sistem yang mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Perusahaan bisnis yang memiliki simpul feedback & mekanisme kontrol. Simpul feedbacknya adalah informasi. Mekanisme kontrolnya adalah manajemen perusahaan. Manajemen menggunakan informasi sebagai dasar untuk membuat perubahan dalam sistem fisik.

2. Sistem simpul terbuka.
Sistem yang tidak mempunyai simpul feedback & mekanisme kontrol.
Contoh : Pemanas ruang listrik yang kecil & tidak mempunyai mekanisme pengaturan sendiri untuk memberikan temperatur ruang yang tetap. Bila pemanas ini dipasang maka akan mengeluarkan panas yg banyak atau sedikit.
Referensi :
- Farida Jasfar, Manajemen Jasa Pendekatan Terpadu
- Finamore, Distribution Channel


Minggu, 23 Oktober 2011

E-BUSINESS


 E-BUSINESS
Istilah e-business dan e-commerce sering kali membingungkan satu sama lain, maka untuk lebih jelas nya mari kita perhatikan pengertian berikut :
*      E-business terdiri atas semua jenis pertukaran elektronik dengan pelanggan dan pemasok maupun operasi dan komunikasi bisnis internal.
*      E-commerce adalah bagian yang berorientasi transaksi dari e-business yang memungkinkan proses pembelian dan penjualan melalui web dan teknologi jaringan pemilik (proprietary network technology).
Meskipun definisi e-commerce dapat bermacam-macam, definisi di atas dapat membantu memisahkan bagian yang berorientasi transaksi, yang menjadi perhatian khusus bagi akuntan, dengan aplikasi e-business lainnya.

DASAR-DASAR E-BUSINESS
            Dalam aplikasi e-businees memerlukan interaksi sedikitnya antara dua komponen dan, sehingga, memerlukan sedikitnya dua peranti lunak. Di mana peranti lunak klien (browser web) mengirim sebuah permintaan atas informasi ke server. Peranti lunak pada server memproses permintaan dan mengembalikan dokumen yang sesuai ke browser web. Bahasa umum untuk pertukaran ini yang di gunakan oleh browser dan server adalah hypertext markup language (HTML). HTML merupakan bahasa markup yang menyediakan label standar untuk menstrukturkan dokumen. Pengantar mengenai bagaimana HTML bekerja akan di ajikan secara singkat.
            Sebagai contoh halaman HTML yang digunakan pertukaran informasi yang ditampilkan di Butir Utama, dalam sebuah contoh menampilkan formulir HTML untuk meminta informasi, dan menunjukan dokumen HTML yang di kembalikan kepengguna dengan hasil permintaan.
            Hypertext markup language di gunakan untuk menstandarisasi pertukaran dokumen di  web.
Do dalamnya terdapat satu contoh yaitu satu contoh label adalah label <B> di baris empat huruf document ini (<B>ELERBE, Inc.</B>). Text yang mengikuti label <B> di tampilkan dalam cetak tebal oleh browser Web. Browser terus menampilkan tab dalam cetak tebal sampai mendapatkan label terakhir <B/>.Perangkat label yang berguna lainnya adalah yang di gunakan untuk mendefinisikan table.

HALAMAN WEB STATIS DAN DINAMIS UNTUK APLIKASI E-BUSINESS
Halaman web statis merupakan aplikasi e-business karena memfasilitasi komunikasi. Halaman Web dapat di klasifikasikan menjadi statis ataupun dinamis.
1.      Halaman Web statis (static web page)
merupakan halaman yang dibuat di HTML yang tidak berubah secara otomatis sebagai respons atas permintaan pengguna atau sebagai akibat dari perubahan informasi yang mendasari.
Halaman web statis memberikan cara yang mudah  dan berbiaya rendah dalam menyajikan informasi tentang perusahaan, produknya, dan cara untuk menghubungi perusahaan. Halaman web selanjutnya dapat di tingkatkan dengan memasukkan peluang bagi pelanggan untuk mengirim e-mail kepada perusahaan atas informasi tambahan, atau bahkan untuk menempatkan pesanan.
Halaman web statis sangat sulit untuk tetap baru. Setiap waktu isinya berubah, dokumen HTML harus di tulis ulang, contoh barang persediaan baru atau menghapus barang persediaan akan memerlukan penulisan ulang HTML yang mendaftar produk untuk di jual.
Arsitektur yang diperlukan untuk menghasilkan halaman statis dapat bersifat mudah. Arsitektur ini dapat terdiri atas hanya dua system-browser web (klien) pengguna dan server web perusahaan.
2.      Halaman web  dinamis ( dynamic web page )
 terhubung dengan basis data real-time kapanpun pengguna meminta informasi, halaman Web HTML di buat secara otomatis dengan informasi yang di ambil dari basis data. Jadi, informasi yang di sediakan bersifat baru seperti basis data perusahaan. Karena ini adalah basis data yang sama yang akan digunakan untuk memproses pesanan dan aktifitas bisnis lainnya, basis data biasanya bersifat cukup baru.
            Halaman Web memungkinkan e-commerce. Pelanggan dapat menempatkan pesanan yang secara langsung akan menuju basis data untuk memproses. Jika, Jumlah_di_Tangan tidak cukup untuk pesanan tersebut, system akan memberiktahukan pengguna. Jika cukup dan kondisi lainnya terpenuhi (misalnya validasi kartu kredit), record pesanan penjualan akan di tambahkan ke basis data perusahaan. Halaman Web dinamis lebih mahal untuk mendesainnya tetapi bias menambah nilai bagi rantai nilai perusahaan dengan membuat pemesanan lebih mudah bagi pelanggan dan pengambilan pesanan untuk pemasok menjadi lebih mudah.
            Halaman Web dinamis memrlukan arsitektur tiga lapisan, klien server :
*        Lapisan klien
 Lapisan klien (client tier) terdiri atas peranti lunak browser yang di jalankan pada PC pengguna. Pengguna memilih alamat situs Web dan mengelola teknologi informasi dan pengembangan system. Browser klien mencari situs Web. Server Web di situs tersebut mengirimkan halaman Web ke klien dalam format HTML. Browser membaca dan menginterpretasikan dokumen HTML yang diterima dari lapisan menengah dan kemudian menampilkan dokumen untuk di lihat pengguna. Selain menampilkan dokumen menurut label HTML, mesin lapisan klien dapat menjalankan script (program) yang disimpan di dokumen HTML.
*        Lapisan Menengah
Lapisan menengah (middle tier) berinteraksi dengan lapisan klien maupun basis data back-end, sebagaimana di sebutkan di muka, halaman HTML. Tradisional bersifat statis, dan server menyediakan informasi yang sma ke semua pengguna. Akan tetapi aplikasi e-commerce harus menyediakan informasi secara dinamis. Lapisan menengah menggunakan antarmuka (interface) standar seperti ODBD (Open Basis data Connectivity) untuk berinteraksi dengan basis data server.
*        Lapisan Bawah
        Lapisan Bawah (bottom tier) atau server basis data menyimpan basis data dan peranti lunak manajemen basis data. Lapisan bawah memproses prmintaan SQL yang di kirimkan oleh lapisan menengah dan merespons dengan mengirimkan data yang diminta ke lapisan menegah atau dengan memperbaharui basis data, (misalnya, untuk mencatat pesanan pelanggan).
        Tiga lapisan (tier) tersebut tidak perlu di terapkan pada computer yang berbeda, meskipun kesepakatan ini bersifat umum. Lapisan pertama dan kedua dapat di terapkan pada satu computer, atau lapisan kedua dan ketika di satu computer.

E-BUSINESS DAN PROSES BISNIS
        Pada bagian ini memfokuskan pada bagian e-business dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi organisasi dengan pelanggan dan pemasok maupun operasi internalnya. Dalam bentuk konsep rantai nilai, tujuannya adalah untuk menambah nilai dengan memperbaiki system pemasaran dan layanan logistic masuk dan keluar. Sector bisnis harus memperhatikan bagaimana e-commerce akan sesuai dengan strategi perusahaan secara keseluruhan. Biaya penting yang di perhatikan adalah :
1.      Biaya merekayasa ulang proses bisnis
2.      Mendesain antar muka pengguna grafis, dan
3.      Mengintegrasikan operasi back-end seperti pemrosesan pesanan dan persediaan.

*         Interaksi dengan Pelanggan
        e-business dapat digunakan untuk meningkatkan interaksi dengan pelanggan di sepanjang proses pendapatan. E-business dapat di gunakan untuk meningkatkan pengetahuan pelanggan mengenai produk perusahaan. Untuk perusahaan dengan jumlah produk yang terbatas tidak sering berubah, halaman HTML statis mungkin cukup sebagai awal, sejalan dengan tumbuhnya e-business , perusahaan dapat menerapkan aplikasi e-commerce untuk entri pesanan, penerimaan kas dan penyediaan jasa. Biaya aplikasi e-commerce dapat bervariasi tergantung pada fungsi apa yang didukung oleh aplikasi tersebut.
*         Berinteraksi dengan Pemasok
Sector bisnis juga memfaktorkan pada konsep manajemen rantai nilai melibatkan :
a.       pengordinasian proses pembelian perusahaan dengan pemasok untuk  mengurangi persediaaan, mennghindari kehabisan persediaan
b.      memastikan produksi yang mulus, dan
c.       mengurangi pembuangan.
Penekanannya adalah pada persekutuan pemasok dan tidak hanya membuat keputusan yang baik secara intermnal (mislanya, dari siapa memesan dan kapan memesan).
        Situs Web yang di rancang untuk memberikan akses aman ke informasi perusahaan untuk mitra dagang yang terpilih di sebut ekstranet (extranet).
Ekstranet GE memungkinkan :
a.      pengguna untuk menghasilkan pesanan pembelian dan faktur
b.      memgirim e-mail
c.       membagi dokumen
d.      mengaksees data
e.      penentuan harga dan perkiraan penjualan
f.        serta meligat spesifikasi.
Ektranet melampaui pemrosesan transaksi (e-commerce) dan mendukung komunikasi serta aplikasi pembagian dokumen. Subway adalah contoh lain dari organisasi yang menggunakan teknologi ekstranet untuk meningkatkan pelacakan pembelian, pengendalian biaya, dan keamanan makanan. Elktranet subway memungkinkan bisnis untuk mengikuti pasokandari titik pesanan sampai tiba di restoran tujuan.sistem di harapkan menghasilkan penghematan tidak hanya untuk waralabatetapi jugga bagi pabrikan dan distributor.
*         Operasi Internal
        Selain berkomunikasi dengan pelanggan dan pelanggan, perusahaan dapat menggunakan teknologi internet untuk operasi internal dan pengambilan keputusan. Intranet melibatkan penggunaan teknologi internet di dalam suatu organisasi. Teknologi internet mencakup alat-alat yangdibahas dimuka, seperti HTML, Javascript, dan ASP. Organisasi menggunakan internet dengan berbagai cara.
Empat jenis umum penggunaannya adalah ;
a.      Komunikasi internal
b.      Pekerjaan kolaboratif/kooperatif
c.       Akses ke basis data dan
d.      Arus kerja
        Salah satu penggunaan intranet paling awal adalah membuat informasi perusahaan tersedia secara elektronik tanpa harus mengirim banyak dokumen berbentuk kertas. Sebagi contoh, perusahaan dapat mengirim informasi tentang program bonus dan lowongannya di halaman Web yang dapat di akses oleh karyawan dan banyak orang. Perusahaan juga menggunakann internet untuk memfasilitasi komunikasi dan kolaborasi antar karyawan melalui e-mail, forum diskusi, dan aplikasi pembagian dokumen.

PENGIDENTIFIKASIAN KEJADIAN DALAM PROSES BISNIS
        Akuntansi pada dasarnya  adalah suatu system informasi, dan sangat penying bagi para akuntan untuk mengetahui bagaimana system informasi beroperasi. Kemungkinan seperti itu akan memungkinkan mereka untuk menyelidiki atau menyediakan jasa konsultasi dan desain system, serta untuk memenuhi peran mereka sebagai evaluator  dan auditor. Mutu dan karakteristik dari suatu system informasi mempengaruhii kinerja dan seberapa jauh editor dapat bersandar pada output dari system akuntansi dari  perannya sebagai pengguna.
        Para akuntanharus terbiasa dengan proses bisnis sebelum mereka dapat mengevaluasi atau mendisain suatu system informasi akuntansi.

PEDOMAN MENGAKUI KEJADIAN
        Biasanya banyak karyawan/departemen dalam suatu perusahaan terlibat dalam proses pendapatan dan pemerolehan. Pedoman berikut berfokus oada pergeseran tanggung jawab di dalam proses bisnis untuk mengidentifikasi kejadian.
Pedoman 1 : Kenali kejadian pertama dalam suatu proses ketika seseorang atau suatu departemen dalam sebuah organisasi menjadi bertanggung jawab terhadapa suatu aktifitas. Untuk tujuan mengidentifikasi kejadian, proses dimulai ketika seseorang/departemen dalam organisasi menjadi aktif, untuk selanjutnya orang/departemen yang bertanggung jawab untuk kejadian tersebut di sebut sebagai agen internal (internal agent). Aktifitas yang terjadi sebelum agen internal di libatkan  tidak berkaitan langsung dalam memahami proses suatu perusahaan, terutama sekali karena hal ini berkaitan dengan system informasinya. 

Pedoman 2 : Abaikan aktifitas yang tidak memerlukan keikutsertaan agen internal. Pedoman ini mirip dengan pedoman 1, kecuali bahwa pedoman ini berlaku untuk aktifitas yang terjadi kapan saja dalam suatu proses.

Pedoman 3 : kenali suatu kejadian baru ketika tanggung jawab di pindahkan dari satu agen internal kea gen internal lainnya. Ketika tanggung jawab untuk aktifitas disuatu proses bergeser dari satu agen internal ke yang lain, suatu perubahan yang signifikan biasanya terjadi. Penugasan kepada karyawan biasanya di rencanakan secara cerrmat oleh perusahaan.

Pedoman 4 : kenali kejadian baru ketika suatu proses sudah disela/di interupsi dan dilanjutkan kemudian oleh agen internal yang sama. Setelah interupsi, seseorang diluar organisasi atau prose situ mungkin memulai proses tersebut. Sebagai alternative prose situ dapat dilanjutkan pada suatu waktu yang sudah dijadwalkan. Pedoman sebelumnya berfokus pada perpindahan tanggung jawab antaragen internal. Kadang-kadang agen internal melengkapi seperangkat aktivitas kemudian menunggu sebelum melanjutkan proses. Pada umumnya prose situ dilanjutkan dalam dua arah, yaitu : seseorang atau organisasi diluar perusahaan memulai kelanjutan dari proses, dan proses berlanjut dalam waktu yang terjadwal (misalnya pada akhir hari). Hal ini biasanya sesuai untuk mengidentifikasi awal suatu kejadian baru, meskipun agen internal yang sama terlibat dalam dua pengkat aktifitas.

Pedoman 5 : gunakan satu nama kejadian dan uraian yang mencerminkan sifat umum dari kejadian itu. Relative mudah untuk mengidentifikasi agen internal, tetapi menemukan sebuah nama yang pantas untuk suatu kejadian, tetpai menemukan sebuah nama yang pantas untuk suatu kejadian, yang dapat terdiri atas beberapa aktifitas, merupakan sesuatu yang lebih sulit. Pilihlah sebuah nama untuk kejadian yang ringkas dan mencerminkan tujuan utama dari kejadian.

Sumber buku :
1.      Dasaratha V. Rama/Fredick L. Jones,  Sistem Informasi Akuntansi Jilid 1, hal 26-30.
2.      Dasaratha V. Rama/Fredick L. Jones,  Sistem Informasi Akuntansi Jilid 2, hal 236-245